
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus dilaksanakan dari berbagai sector, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kesehatan untuk anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Patarumann 1.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan menjadikan catering/kantin di sekolah menjadi penyedia makananan yang sehat, melindungi anak sekolah dari kandungan bahan berbahaya pada makanan jajanan yang berdampak pada gangguan kesehatan anak sekolah. Sehingga tercipta generasi yang sehat cerdas dan pintar.
Menurut KMK 942 Tahun 2003 tentang pedoman persyaratan hygiene sanitasi makanan, gygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan factor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pemeriksaan kandungan bahan kimia berbahaya yang dilaksanakan terdiri dari pemeriksaan kandungan Boraks, formalin, Rhodamin B dan Methanil Yellow. Tempat pemeriksaan di TK/RA Zanjabil dan SDIT Insantama Kota Banjar.

Makanan yang diperiksa adalah makanan yang disediakan oleh catering sekolah untuk makan siang seluruh siswa, bahan makanan yang diperiksa diantaranya ayam, kupat, bihun, siomay dan makaroni keju. Hasil uji menunjukkan seluruh bahan makanan yang ada di RA Zanjabil dan SD Insantama tidak mengandung bahan makanan yang berbahaya.

Selain dilakukan pengujian kandungan bahan kimia pada makanan yang diproduksi, juga dilaksanakan pembinaan dan pengawasan proses pengolahan makanan oleh penjamah makanan yang dibina oleh Kepala Puskesmas, Program Kesehatan Lingkungan, UKS dan Promosi Kesehatan.

Dengan dilaksanakan kegiatan pengawasan dan pembinaan pada pengelola makanan di sekolah diharapkan dapat menciptakan catering/kantin di sekolah menjadi penyedia makananan yang sehat, melindungi anak sekolah dari kandungan bahan berbahaya pada makanan jajanan yang berdampak pada gangguan kesehatan anak sekolah. Sehingga tercipta generasi yang sehat cerdas dan pintar.
SEHAT DIMULAI DARI DIRI SENDIRI !!!